Flash Fiction
Posesif
Kupandangi cewek berambut sebahu di depanku. Sepertinya aku belum pernah melihatnya. Wajahnya tirus, tidak cantik tapi menarik. Lumayan modis tapi masih terlihat simpel. Aku belum pernah melihat sebelumnya. Jam tangan berkalep besar terbuat dari kulit dengan merk ternama tersemat di lengan kirinya. Tak ada senyum yang menghiasi bibirnya. Sudah tiga hari ini kuperhatikan, sepertinya memang […]
Kepergian David
Lani memasukkan baju David ke dalam koper hitam. Barang yang akan dibawa cukup banyak. Untuk pertama kali, putra semata wayangnya meninggalkan rumah sendirian dalam waktu yang lama. Berkali-kali wanita bertubuh ramping itu mengecek isi koper. Takut ada yng tertinggal. Air menggenang di pelupuk matanya. Rumah ini akan sepi tanpa David. Tinggal berdua saja dengan suaminya. […]
Demi Ayahmu
Bercak merah masih menempel di sudut bibirmu. Sedikit perih, diusapnya darah itu. Bau anyir menusuk hidungmu. Tampak di kaca rias, pipi yang kini lebam karena tamparan ayahmu masih terasa panas. Sudut mata kirimu sedikit bengkak. Pukulan itu keras sekali sampai kepalamu pusing. Buliran panas masih mengalir di kedua pipimu. Kau dekap kedua kakimu diatas kursi […]
Dilema
Aku hanya bisa menundukkan wajah dalam sekali. Aku tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran mamaku. Kulihat jemarinya yang sedikit bengkak karena terlalu banyak bekerja setelah ayah meninggal. Setiap hari Mama bekerja jadi koki di sebuah restoran ternama di kota kami. Bahkan di waktu luangnya masih menerima orderan kue untuk memenuhi kebutuhan kami. Wanita […]
Putri Ellen
Putri Ellen mengamati pria yang ada di depannya. Melihat dari pakaian yang dikenakan, sepertinya dia dari keluarga bangsawan. Pria itu terkulai lemas di depannya dengan pedang masih tergenggam di tangan kanannya. Mata pria itu tertutup dan nafasnya berhenti. Ada luka lebam di pipi kirinya. Beberapa bagian bajunya terkoyak seperti terkena sabetan pedang. Banyak darah keluar […]
The Geneticist
Nathan menyusuri gedung-gedung tinggi yang berjejer di depannya. Berharap putrinya Catty yang dibawa penculik berada di salah sayu gedung berwarna putih itu. Dua pistol tersemat di sisi kanan dan kiri pinggangnya. Alat pelacak yang berada dijam tangannya pun diaktifkan. Kota Venice khas dengan sungainya membuat Nathan sedikit kesulitan menyusuri tempat itu. Nathan naik ke atas […]
Untaian Kenangan
Setelah 6 tahun meninggalkan kota kelahirannya Jena dilanda kerinduan. Setiap sudut kota Jogja memberikan kenangan yang sulit untuk dia lupakan. Jena pergi untuk mengejar semua mimpinya. Entah untuk mengejar mimpi atau melepaskan diri dari bayangan wajah dan kehidupan Kendra. Hubungan yang telah dia rajut selama 5 tahun berakhir tanpa alasan yang jelas. Masih lekat dalam […]
Perangkap
Dylan memperhatikan betul dari mana datangnya arah suara ledakan itu. Seperti suara ledakan bom yang sangat kencang sekali suaranya dari arah barat. Dylan mendekatkan handphone ke dekat telinganya sambil berkata : “Ibe berjalanlah ke arah timur sekitar 500 meter, aku berada di dalam gedung berwarna biru. Ada pintu besar dari sebelah barat, masuklah pelan-pelan. Aku […]