2 mins read

Putri Ellen

Putri Ellen mengamati pria yang ada di depannya. Melihat dari pakaian yang dikenakan, sepertinya dia dari keluarga bangsawan. Pria itu terkulai lemas di depannya dengan pedang masih tergenggam di tangan kanannya. Mata pria itu tertutup dan nafasnya berhenti. Ada luka lebam di pipi kirinya. Beberapa bagian bajunya terkoyak seperti terkena sabetan pedang. Banyak darah keluar dari dadanya. Sepertinya dia habis dirampok kemudian dibunuh.
Tidak ada siapa pun di sekitar tempat itu. Hanya ada kuda putih bersayap yang berdiri tidak jauh dari tempat pria itu tergeletak. Kuda bertanduk satu itu dengan setia menemani tuannya yang telah meninggal. Suara gemericik air mengalir berasal dari arah barat. Putri Ellen merasa tak asing dengan wajah pria itu. Mirip sekali dengan suaminya yang sudah meninggal, Pangeran Ferdinand.
Dada Putri Ellen berguncang hebat mengingat kejadian 15 tahun yang lalu. Suaminya meninggal di medan pertempuran. Anaknya yang ikut bertempur pun menghilang entah kemana. Sejak saat itu Putri Ellen berkelana berusaha mencari putranya. Air mulai menggenang di pelupuk matanya.
Kutukan dari ayahnya begitu menyiksa. Putri Ellen dikutuk akan berumur 1.000 tahun oleh ayahnya, Raja Felix. Hal ini dikarenakan Putri Ellen telah menikah dengan manusia. Sejak saat itu dia menyaksikan satu per satu orang yang dicintainya pergi meninggalkan dia untuk selamanya.

“Apakah ini Adam, putraku?” batinnya.

Dikeluarkannya guci kecil dari sakunya. Putri Ellen meminumkan cairan bening ke dalam mulut pria itu. Besar harapan Putri Ellen bisa melihat pria itu membuka matanya lagi. Beberapa saat kemudian jemari pria itu bergerak. Sedikit demi sedikit matanya terbuka.

“Dimana aku?”

“Kamu di hutan Berkabut. Aku menemukanmu sudah berlumuran darah dan nadimu berhenti. Aku meminumkan cairan ini untuk menyembuhkan lukamu. Siapa namamu?” jawab Putri Ellen menjelaskan.

“Namaku Adam. Tadi ada 5 orang tiba-tiba menyerangku.”

Tubuh Putri Ellen bergetar. Ditahannya air mata yang hampir membuncah di pipinya.

“Di dunia ini banyak nama Adam, bisa saja dia bukan putraku.” batinnya.

“Kau mau kemana?” tanya Putri Ellen pada pria yang mengaku bernama Adam itu.

“Aku sedang mencari Putri Ellen, ibuku. Aku sedang menjalankan permintaan terakhir dari ayahku untuk memberikan kalung ini pada ibuku.”

Contact person :
geger.siska83@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *