Peran Bank Sampah Muda Berkarya dalam Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup
Pentingnya penyelesaian masalah
lingkungan hidup, pelestarian hutan serta menjaga keragaman hayati di Indonesia
sekarang ini jadi semakin tinggi. Sehingga membutuhkan keterlibatan dari
berbagai pihak untuk menyelesaikannya. Terutama generasi muda, saling berlomba
untuk menjalankan berbagai program dalam rangka mengurangi emisi lingkungan.
Di era gempuran gaya
hidup konsumtif generasi muda yang semakin pesat, perlu ditumbuhkan kesadaran
untuk memberikan kontribusi positif dalam mendukung pelestarian lingkungan. Generasi
muda bergerak mengurangi emisi lingkungan dapat dimulai dari lingkungan
terdekat.
Seperti yang dilakukan karang
taruna RT 03 Dusun Lemah Bedah Desa Kacangan, Sumberlawang, dengan membuat
program pembersihan lingkungan dari sampah-sampah anorganik.
Pengelolaan Sampah Mengatasi
Masalah Lingkungan Hidup
Foto dokumen pribadi
Lingkungan desa yang
dikenal dengan lahan yang masih luas, bukan hal yang sulit untuk mencari tempat
membuang sampah. Namun, kurangnya kesadaran lingkungan sering kali membuat masyarakat
mencari jalan pintas dengan membakarnya.
Walaupun sebagian masyarakat
sudah tergerak untuk mengubahnya menjadi pupuk kompos, tetap saja membutuhkan
sosialisasi yang berkelanjutan dari pemerintah setempat. Terutama ibu rumah
tangga yang menjadi sasaran utama sosialisasi untuk menyelesaikan masalah
lingkungan hidup tersebut.
Alasan tersebut yang
mendasari program penyuluhan sering dilakukan pada pertemuan-pertemuan PKK di Dusun
Lemah Bedah. Berbagai kemudahan juga diberikan pihak karang taruna dengan
memberikan fasilitas berupa pengambilan sampah-sampah anorganik. Pengambilan
dilakukan oleh anggota karang taruna dari rumah ke rumah dengan menggunakan
gerobak.
Berbagai cara dilakukan
masyarakat untuk menyelesaikan masalah sampah rumah tangga. Namun ternyata ada
beberapa jenis sampah yang sulit diuraikan, seperti kaca, plastik, besi dan
lainnya. Keprihatinan tersebut membuat para generasi muda bergerak mengurangi
emisi lingkungan.
Program bank sampah Dusun
Lemah Bedah diinisiasi oleh Sri Mulyati, Anggota BUMDES dan Kader PKK Desa
Kacangan yang kemudian dipercayakan pengelolaannya pada Karang Taruna RT 03. Walaupun
pengelolaannya sudah diambil alih, sampai saat ini Sri Mulyati masih berperan
sebagai pendamping bank sampah Muda Berkarya.
Sejak tiga tahun berdiri,
keberadaan bank sampah tetap eksis dengan mengumpulkan sampah dari warga setiap
satu bulan sekali. Bahkan kini sudah semakin berkembang hingga karang taruna
juga melayani pengambilan sampah di RT 02.
Sampah yang sudah
terkumpul akan disimpan dalam sebuah gudang kecil. Kemudian penjualan pada
pengepul akan dilakukan jika sampah sudah terkumpul banyak. Pihak karang taruna
sudah bekerjasama dengan pengepul barang bekas terdekat yang akan datang jika
sampah sudah terkumpul banyak.
Hasil penjualan tersebut,
nantinya akan dikembalikan lagi pada warga yang turut berperan aktif menjadi
anggota bank sampah. Sejak pertama kali berdiri, bank sampah Muda Berkarya
sudah tiga kali ganti kepemimpinan.
Helmi, mantan ketua bank
sampah Muda Berkarya yang pertama mengatakan, “Sampah yang diterima dari warga
akan disortir lebih dulu penyimpanannya dengan menggunakan sekat-sekat di
gudang. Jika sudah terkumpul, sampah akan dijual sesuai dengan jenisnya.”
Harga untuk masing-masing
jenis sampah juga berbeda. Rimbi, mantan ketua bank sampah Muda Berkarya yang
kedua mengatakan, “Saat ini, jenis sampah besi mempunyai nilai jual paling
tinggi jika dibandingkan jenis sampah lainnya seperti kardus atau botol plastik.”
Selain itu, pihak karang taruna
juga melakukan pembukuan untuk menjaga ketertiban serta transparansi keuangan.
Pembagian hasil penjualan akan dilakukan secara bersama-sama dengan mengantarkannya
ke rumah warga.
Ratih, ketua bank sampah
Muda Berkarya mengatakan, “Kami ada semua pembukuannya, lengkap dengan nama
warga serta jumlah sampah yang dijual melalui bank sampah.”
Dampak Emisi Karbon Terhadap
Perubahan Iklim Lingkungan
Secara umum. dampak emisi
karbon dapat memicu perubahan iklim. Seperti sekarang ini, perubahan iklim
sering terjadi secara ekstrim. Siang hari yang terik dengan suhu yang melebihi
ambang normal akan turun drastis pada malam hari hingga terasa sangat dingin.
Peningkatan suhu bumi
tersebut akan berdampak pula pada mencairnya es di kutub, meningkatnya
permukaan laut serta dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan serta hujan
lebat. Sehingga masalah lingkungan hidup pun akan semakin banyak.
Sedangkan dampak untuk kesehatan,
emisi karbon dapat menjadi pemicu munculnya penyakit yang disebabkan oleh
bakteri, virus dan parasit. Pasalnya, mikroorganisme tersebut akan tumbuh subur
akibat adanya peningkatan suhu bumi. Generasi muda bergerak mengurangi emisi
lingkungan tentu akan menghadapi berbagai rintangan, namun dengan tetap
melakukan gaya hidup sehat akan menciptakan generasi muda yang lebih produktif.
Dampak yang lebih besar
juga terjadi pada bidang ekonomi. Perubahan cuaca akan berdampak pada kegiatan
ekonomi masyarakat, terutama bidang pertanian, pariwisata hingga kelautan.
Perubahan cuaca ekstrim juga dapat memicu kerusakan infrastruktur, seperti
jalan dan jembatan.
Adapun cara untuk
mengurangi emisi tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut
:
1.
Penanaman Pohon
Tidak
ada acara lain untuk mengurangi masalah semakin sedikitnya lahan hutan selain
dengan deforestasi. Pohon dapat melakukan penyerapan karbon secara alami, wajar
jika pohon menjadi cara termurah untuk meredam emisi karbon.
2.
Efisiensi Energi di Rumah
Efisiensi
energi dapat Anda lakukan dengan memilih penyedia listrik dengan menggunakan
energi bersih atau memasang panel surya sebagai sumber listrik. Anda juga bisa memilih
perlengkapan rumah yang ramah lingkungan, seperti penggunaan lampu LED.
3.
Energi Bersih
Aktivitas
manusia masih banyak yang menggunakan bahan bakar fosil, Anda dapat melakukan
transisi ke energi bersih untuk menekan emisi karbon. Generasi muda bergerak
mengurangi emisi lingkungan dapat melakukan banyak cara, salah satunya dengan
menjalankan program bank sampah.
4.
Efisiensi dalam Penggunaan
Transportasi
Meski
penggunaan kendaraan dengan bahan bakar fosil tidak dapat dihindari, Anda dapat
menguranginya dengan beralih dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi kendaraan
umum. Langkah sederhana tersebut akan memiliki dampak sangat besar. Setidaknya
pencemaran udara pun akan semakin berkurang.
Selain
itu, Anda juga bisa membiasakan diri dengan bersepeda atau berjalan kaki. Tidak
hanya untuk mengurangi karbon, tapi juga akan membuat tubuh Anda menjadi lebih
sehat dan bugar. Masalah lingkungan hidup teratasi, risiko masalah kesehatan Anda
juga akan semakin berkurang.
Kesempatan untuk membuat
kebijakan dalam mengurangi mitigasi risiko perubahan iklim memang tidak dimiliki
setiap orang. Tetapi jika saya mendapatkan kesempatan tersebut, saya akan
membuat kebijakan yang dapat mendukung pengelolaan sampah anorganik menjadi barang-barang
yang memiliki nilai ekonomi atau memiliki nilai seni.
Generasi muda bergerak
mengurangi emisi lingkungan tersebut harus mendapatkan dukungan, karena kerja
keras mereka tidak akan ada artinya jika tidak mendapatkan kesempatan serta
dukungan dari pemerintah dan masyarakat.
Perlu melakukan kerja
sama dengan berbagai pihak untuk #BergerakBersamaBerdaya #UntukmuBumiku, terutama
untuk menentukan hilir dari program tersebut. Sehingga output atau
hasilnya akan terukur sejak awal. Berbagai terobosan perlu dilakukan untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang mereka
hasilkan setiap hari untuk menyelesaikan masalah lingkungan hidup.
Kalau #BersamaBergerakBerdaya
versi kalian apa, nih? Boleh dong tulis di kolom komentar, ya!
geger.siska83@gmail.com