6 mins read

Berwisata Asyik, Wisatawan Bijak Peduli Lingkungan

 Sumber video : Koleksi Pribadi Gieska “Obyek Wisata New Kemukus”

 

Sebagai negara yang terletak di garis
khatulistiwa, Indonesia memiliki keindahan alam yang sangat beragam. Mulai dari
keindahan alam bawah laut hingga pegunungan, termasuk di dalamnya keanekaragaman
flora dan faunanya. Kekayaan alam tersebut perlu dijaga, salah satunya dengan
menjadi wisatawan yang ramah lingkungan.

Indonesia tidak hanya memiliki
keindahan alam saja, tapi juga keberagaman budaya dari Sabang sampai Merauke. Daya
tarik tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata yang
banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan asing maupun lokal.

Bahkan data Kementerian Pariwisata
menunjukkan adanya peningkatan kungjungan wisata sebesar 4,86 persen pada bulan
Oktober 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, jika dibandingkan
pada bulan yang sama tahun sebelumnya, 2018.

Tren kunjungan wisata ini kembali
mengalami kebangkitan setelah Indonesia memasuki era new normal, pada tahun 2022.
Perkembangan dalam bidang pariwisata, menuntut adanya pembangunan sarana dan
prasarana untuk meningkatkan daya saing wisata.

 Sumber foto : Pexels – Onisam

Peningkatan pembangunan sarana dan
prasarana tentu akan diimbangi dengan peningkatan jumlah wisatawan yang
berkunjung ke berbagai destinasi wisata. Sehingga akan meningkatkan pula
kesejahteraan masyarakat dan para pelaku usaha kreatif yang ada di sekitar
lokasi wisata.

Sayangnya, perkembangan tersebut
juga akan diikuti dengan dampak negatif yang memerlukan perencanaan lingkungan
yang lebih luas. Adanya berbagai jenis sampah yang tidak dikelola dengan baik
akan mengganggu kenyamanan dan kebersihan lokasi wisata.

Terlebih dari itu, sampah
wisatawan tersebut juga akan memberikan dampak pencemaran lingkungan yang lebih
luas. Sampah yang dihasilkan sektor pariwisata di Indonesia didominasi oleh
sampah anorganik yang berupa sampa plastik. Kini, Indonesia telah menjadi
penyumbang terbesar kedua setelah China untuk sampah plastik yang berakhir ke
laut.

Sistem pengelolaan sampah yang
dihasilkan sektor pariwisata membutukan penanganan yang serius. Sampah organik
bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos untuk tanaman dan pohon yang tumbuh di
sekitar destinasi wisata. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai bahan biogas
untuk meningkatkan optimasi operasional industri kreatif.

 Sumber foto : Pexels – Stijn Dijkstra

Sedangkan sampah anorganik bisa
dikelola melalui proses daur ulang agar menjadi produk yang bernilai tinggi. Sampah
diolah menjadi kerajinan hingga memiliki nilai ekonomi atau bisa juga menjadi
produk lain yang sejenis.

Terlepas dari masalah pengelolaan
sampah tersebut, ada baiknya pengunjung destinasi wisata juga bisa menjadi
wisatawan bijak yang tetap menjaga kelestarian lingkungan. Ada hal-hal yang perlu
dipatuhi untuk menjadi wisatawan bijak yang ramah lingkungan, antara lain :

 

1.      
Meminimalisir Penggunaan Barang Sekali Pakai

Penggunaan barang sekali pakai pada saat
melakukan traveling memang sangat praktis dan sederhana. Tanpa disadari,
penggunaan platik sekali pakai akan menjadi kontributor utama dalam menciptakan
penumpukan sampah platik. Untuk menguranginya, bisa membawa peralatan makan dan
botol sendiri, bahkan jika perlu membawa tas belanja sendiri dari rumah.

 

2.      
Mematuhi Peraturan yang Ditetapkan Pengelola
Lokasi Wisata

Peraturan yang dibuat pengelola wisata
bertujuan untuk memberikan kenyamanan pengunjung. Tujuan lainnya, juga untuk
melindungi kelestarian lokasi wisata seperti candi, situs purbakala, museum dan
lainnya.

 Sumber foto : Pexels – Darwis Alwan


3.      
Membawa Perlengkapan Pribadi

Salah satu perlengkapan yang wajib dibawa
saat mengunjungi lokasi wisata adala perlengkapan pribadi, baik peralatan
mandi, peralatan makan, obat-obat pribadi dan lainnya. Salah satu langkah untuk
mengurangi sampah plastik adalah dengan tidak menggunakan sabun dan shampo
sachet, sendok platik, sedotan dan garpu plastik, tisu basah, pembalut kain
atau reusable menstrual cups.

 

4.      
Membuang Sampah pada Tempatnya

Setiap lokasi wisata pasti menyediakan
tempat sampah yang sudah dibagi sesuai dengan kategorinya. Penggunaan plastik
memang belum bisa sepenuhnya terlepas dari kegiatan sehari-hari. Begitu juga
dengan kegiatan berwisata, sebaiknya pengunjung membuang sampah sesuai dengan
kategorinya masing-masing.

 Sumber foto : Pexels – Timur Kozmenko


5.      
Konsumen Bijak pada Saat Berwisata

Kegiatan wisata tidak bisa dilepaskan dari
aktivitas belanja. Salah satu upaya untuk mengurangi sampah dengan tidak mudalh
lapar mata. Gunakan pertimbangan matang sebelum memutuskan untuk membeli
sesuatu di lokasi wisata. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan saat
memutuskan untuk membeli sesuatu di lokasi wisata adalah :

 

a.   
Apakah barang yang akan dibeli benar-benar
dibutuhkan atau hanya sekedar lapar mata saja?

b.     Apakah barang tersebut akan menghasilkan sampah
platik?

c.  Apakah kegunaan barang tersebut masih bisa
digantikan dengan barang lain dengan fungsi yang sama?

d.     
Apakah waktu pemakaian barang tersebut cukup
lama?

e.   Apakah makanan atau minuman yang dibeli bisa
dihabiskan sehingga tidak menghasilkan sampah yang lain?

 

6.      
Hemat Listrik

Salah satu hal kecil yang bisa dilakukan
untuk menghemat energi dan mengurangi emisi global pada saat berwisata adalah
menghemat energi. Saat menginap di hotel, hal sederhana yang bisa dilakukan
adalah dengan mematikan televisi saat tidak ditonton, serta mematikan listrik
dan AC saat hendak keluar kamar.

 

Selain itu, pengunjung bisa tinggal di hostel
yang ramah lingkungan selama melakukan kunjungan wisata. Di sana juga akan
mendapatkan tempat menginap yang nyaman dengan harga sewa yang terjangkau,
seperti BestHostels Indonesia. Fasilitasnya yang lengkap serta pelayanan yang
ramah akan membuat perjalanan wisata menjadi lebih menyenangkan dan berkesan.

 

 Sumber foto : Pexels – Jeremy Bishop

7.      
Gunakan fitue e-ticket

Penggunaan kertas yang tidak terkendali
membuat tingkat penebangan hutan menjadi semakin tinggi. Sehingga mengurangi penggunaan
kertas, salah satunya dengan tidak mencetak tiket fisik perjalanan akan
mendukung pelestarian hutan serta menjaga kebersihan lingkungan.

 

8.      
Nikmati Perjalanan dengan Transportasi Umum atau
Jalan Kaki

Padatnya wisatawan pasti akan disertai
dengan semakin padat pula kendaraan yang ada di jalan. Sudah bukan rahasia
lagi, jika transportasi menjadi penyumbang emisi karbon terbesar.

 

Ada baiknya beralih ke transportasi umum
atau jalan kaki untuk menjelajah destinasi wisata yang sedang dikunjungi. Selain
bisa meminimalisasi polusi udara, pengunjung juga bisa melakukan penjelajahan
tempat wisata lebih dalam lagi.

 

9.      
Membawa Barang Secukupnya

Banyaknya barang yang dibawa akan
mempengaruhi besarnya biaya yang akan dikeluarkan selama perjalanan. Begitu
juga dengan emisi karbon yang dikeluarkan pesawat.

 

Semakin berat barang bawaan maka akan
semakin besar pula emisi karbon yang dikeluarkan. Usahakan untuk membawa
barang-barang yang penting saja saat melakukan perjalanan.

 

10.  
Cintai Alam

Kecintaan pada alam menjadi sikap dasar
yang wajib dimiliki jika ingin menjalankan Regenerative
Travel
/ Wisata berkelanjutan. Sebaiknya pengunjung bisa lebih bijak dalam
menjalankan komitmen serta melakukan tindakan yan bertangungjawab untuk tidak
merusak lingkungan serta fasilitas yang disediakan di lokasi wisata.

Setelah mengetahui beberapa tips
mendasar yang perlu dimiliki saat melakukan kunjungan wisata, Anda bisa mulai
menentukan lokasi mana saja yang akan menjadi tujuan. Persiapan matang perlu
dilakukan untuk mendapatkan perjalanan yang nyaman sekaligus menyenangkan dan
memberikan kesan yang dalam.

*** 

 #BesthostelsIndonesia #Mulaidarikita #Regenerativetravel / #Wisataberkelanjutan #Unlimitedadventuresawait #Lowfootprinttravel

Contact person :
geger.siska83@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *