Waspadai 7 Jenis Makanan Penyebab Hipertensi
Umumnya, masyarakat yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi daging atau makanan yang memiliki kandungan garam tinggi rentan mengalami hipertensi. Seperti yang dialami masyarakat di Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2020, sebanyak 16.836 kasus penderita hipertensi. Sehingga PAFI membuka cabang disana untuk mendukung masyarakat dari segi medis dengan membuat situs pafikotaamurang.org.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan sebuah kondisi dimana tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau bahkan lebih. Anda tidak bisa menyepelekan kondisi ini karena bisa menyebabkan beberapa penyakit serius seperti stroke, jantung, penyakit ginjal dan demensia vascular. Lalu, makanan apa saja yang bisa menjadi pemicu hipertensi yang harus Anda hindari?
Makanan Pemicu Hipertensi yang Wajib Dihindari
Jika dibedakan berdasarkan penyebabnya, hipertensi atau darah tinggi memiliki dua jenis, yaitu hipertensi esensial atau primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial atau primer umunya jarang diketahui, karena berhubungan dengan gaya hidup atau mengonsumsi makanan tidak sehat. Sedangkan untuk hipertensi sekunder merupakan kondisi dimana penderita mengalami peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh kondisi kesehatan yang lain.
Sementara pola makan tidak sehat, diantaranya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi natrium, kolesterol dan lemak jahat (lemak jenuh dan lemak trans). Sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah yang diakibatkan adanya penimbunan plak didalamnya atau aterosklerosis. Berikut ini beberapa jenis makanan yang bisa menyebabkan hipertensi, antara lain :
-
Makanan dengan Kandungan Garam Tinggi
Anda perlu waspada jika selama ini sering mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan garam tinggi, seperti biscuit, ikan asin, kentang goreng, keju, mi instan, dan mentega dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi.
Penumpukan garam memaksa jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Selain itu, tingginya kadar garam dapat mempersempit pembuluh darah yang dapat menimbulkan ginjal harus bekerja lebih keras untuk membuang cairan berlebih di tubuh.
-
Makanan dengan Kandungan Gula Tinggi
Asupan gula dalam tubuh yang berlebih, khususnya fruktosa, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah meningkat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan produksi nitric oxide yang berfungsi untuk mempertahankan elastisitas pembuluh darah menjadi terhambat.
Tingginya konsumsi gula juga dapat meningkatkan sensivitas tubuh terhadap garam yang dapat menaikkan tekanan darah. Sehingga Anda harus membatasi konsumsi makanan yang mengandung gula tinggi, seperti donat, buah kalengan, yogurt dengan perasa, cokelat dan kue.
-
Makanan dengan Kandungan Tinggi Lemak
Terdapat beberapa jenis makanan yang memiliki kandungan lemak jahat cukup tinggi, seperti daging merah, mentega, gorengan, berbagai produk susu dan olahannya, cookies, cupcake dan kulit ayam.
Jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan, bisa mengakibatkan meningkatnya kolesterol jahat. Sehingga dapat mengakibatkan adanya timbunan plak serta penyempitan pembuluh darah. Maka, jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah.
-
Makanan Cepat Saji
Berbagai jenis makanan cepat saji seperti hot dog, kentang goreng, burger dan pizza memang terasa lezat. Sebaiknya, Anda harus mulai membatasi konsumsinya karena pada umumnya jenis makanan ini memiliki kadar garam tinggi. Sehingga dapat meningkatkan risiko hipertensi.
-
Makanan Kaleng Olahan Pabrik
Sama seperti makanan cepat saji, makanan kaleng seperti kornet dan sarden juga memiliki kandungan natrium atau garam yang tinggi. Sehingga meningkatkan risiko terkena hipertensi.
Ada kemungkinan pula, jenis makanan ini mengandung BPA (bispenol A). salah satu jenis bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pembuatan wadah makanan ini, yang tentu saja dapat membahayakan tubuh. Bahkan paparan BPA ini juga dapat mengakibatkan sakit lainnya, seperti jantung, disfungsi seksual pada pria serta diabetes tipe 2.
-
Makanan Beku
Anda yang lebih mengutamakan kepraktisan dalam memasak, tentu akan menjadikan makanan beku sebagai pilihan utama. Namun, tahukah Anda jika makanan beku ini memiliki kandungan garam dan lemak tak jenuh yang tinggi?
Sehingga untuk mengurangi risiko hipertensi, konsumsilah makanan yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi sesekali saja. Pilihlah makanan dengan lemak tak jenuh rendah serta memiliki kadar garam atau sodium yang tidak lebih dari 600 miligram.
Selain mengurangi konsumsi makanan yang dapat meningkatkan hipertensi, Anda juga harus memiliki gaya hidup yang baik. Kebiasaan seperti, berolahraga secara teratur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, mengurangi minuman yang mengandung kafein serta memiliki tidur yang cukup dapat membantu tubuh Anda agar terhindar dari hipertensi.
Apabila berbagai kebiasaan baik tersebut sudah dijalankan serta tidak mengonsumsi berbagai jenis makanan tersebut diatas, namun masih mengalami hipertensi. Sebaiknya Anda melakukan konsultasi dengan dokter. Anda juga bisa mencari informasi dari situs kesehatan, karena ada kemungkinan dipicu oleh penyebab lainnya seperti gangguan tiroid atau obesitas. Anda bisa menambah informasi kesehatan dengan membuka situs pafikotaamurang.org.