1 min read

Tidak Ada Manusia Sempurna

Pernah merasa jadi orang yang paling dibenci?

Saat orang lain membenci kita tanpa alasan.
Saat orang lain membenci kita untuk sesuatu yang tidak kita lakukan.
Saat orang lain memberikan penilaian buruk tentang diri kita tanpa mengenal bagaimana kita yang sebenarnya.
Saat itulah kadang kita merasa menjadi orang yang paling buruk.
Saat itulah kita tidak mempunyai kesempatan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Karena percuma, mereka tidak butuh itu dan mereka tidak akan pernah percaya.
Saat itulah semua kebaikan yang pernah kita lakukan sepertinya lenyap sudah.

Apapun yang kita katakan tidak akan pernah didengar. Dianggap isapan jempol belaka. Mereka hanya mempercayai apa yang sudah orang lain tempelkan pada diri kita. Bahkan orang terdekat dengan kita pun bisa tertutup mata hatinya.

Saat itulah Allah mengajarkan pada kita untuk menilai dan menunjukkan, bagaimana sebenarnya sikap orang lain terhadap kita.
Orang yang benar-benar baik dan orang yang pura-pura baik itu perbedaannya setipis kulit ari. Jika tidak jeli, kita sendiri yang akan rugi.

Saat itulah kita belajar menjadi manusia yang kuat dan memahami bahwa yang sebenarnya bermasalah adalah mereka sendiri.
Dari lima jari yang mereka miliki, hanya satu jari telunjuk yang mengarah pada kita. Empat sisanya mengarah pada diri mereka sendiri.
Saat mereka berhadapan langsung dengan diri kita, mungkin mereka merasa sedang berkaca karena kita dianggap mampu menunjukkan kelemahan mereka yang mungkin bisa mengancam keberadaannya. Sehingga mereka berusaha menjatuhkan dan menggunjing kita dari belakang.

Biarkan saja, karena selamanya mereka akan tetap berada di belakang. Fokus pada kebaikan dan kebahagiaan diri sendiri. Karena kebaikan dan kebahagiaan diri kita adalah tanggung jawab diri kita sendiri.

Contact person :
geger.siska83@gmail.com

0 thoughts on “Tidak Ada Manusia Sempurna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *